My Esti: Evaluasi Undang-Undang dan Fokus Sosial Jadi Prioritas DPR RI
Anggota DPR RI periode 2024-2029, My Esti Wijayanti, saat mengikuti rangkaian acara pelantikan Anggota MPR, DPR, DPD di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Jaka/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Gedung Nusantara di Senayan dipenuhi suasana khidmat usai pelantikan Anggota DPR RI periode 2024-2029. Salah satu yang hadir adalah My Esti Wijayanti, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan. Usai pengambilan sumpah, ia dengan tegas berbicara mengenai tantangan dan harapannya untuk lima tahun ke depan dalam sebuah wawancara eksklusif.
Esti menyoroti keberhasilan DPR RI dalam membentuk berbagai produk hukum selama periode sebelumnya. "Banyak produk-produk hukum yang sudah ditetapkan menjadi undang-undang, dan kerja sama antar partai sangat mendukung terciptanya hal tersebut," ujarnya di Senayan, Selasa (1/10/2024). Namun, ia menekankan bahwa penetapan undang-undang bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Baginya, keberhasilan undang-undang bukan hanya sekadar jumlah yang dihasilkan, melainkan dampaknya yang nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
"Saya kira, undang-undang yang kita tetapkan harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Meskipun ada beberapa perasaan kekecewaan dari masyarakat terhadap beberapa undang-undang yang dianggap tidak memberikan ruang cukup untuk menyampaikan pendapatnya," ungkapnya. Esti menekankan pentingnya evaluasi ke depan agar DPR RI bisa memberikan lebih banyak ruang partisipasi bagi masyarakat dalam proses pembuatan undang-undang.
Di priode sebelumnya sebagai anggota Komisi VIII, Esti juga memiliki perhatian khusus terhadap isu-isu sosial dan keagamaan, salah satunya adalah penyelenggaraan ibadah haji. "Kita sedang fokus pada penyelenggaraan ibadah haji. Mungkin perlu dilakukan perubahan terhadap undang-undang yang ada, bahkan mungkin mempertimbangkan pembentukan badan haji yang terpisah dari Kemenag untuk memastikan penyelenggaraannya lebih baik," paparnya.
Selain itu, ia menyoroti beberapa pekerjaan rumah yang masih perlu diselesaikan terkait masalah sosial. "Menurunkan angka stunting dan kemiskinan masih menjadi tantangan. Kita juga masih melihat banyak orang yang harus meminta-minta di pinggir jalan, rumah-rumah yang tidak layak, serta anak-anak yatim yang belum tersentuh kebijakan pemerintah," ujar Esti dengan penuh keprihatinan.
Isu kekerasan seksual terhadap anak juga menjadi perhatian utama. Esti menekankan bahwa penanganan masalah ini harus dilakukan secara komprehensif. "Kita butuh pendekatan dari berbagai sisi untuk mengatasi masalah kekerasan seksual terhadap anak," katanya.
Di akhir wawancara, Esti berharap kerja keras DPR RI ke depan, didukung oleh kolaborasi yang kuat antar fraksi dan pemerintah, dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat. "Semoga dalam lima tahun ini kita bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang meminimalisir permasalahan sosial yang ada," pungkasnya dengan optimis.
Dengan komitmen yang kuat terhadap isu-isu sosial, My Esti Wijayanti siap memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui perannya di DPR RI. Kini, masyarakat menantikan kontribusinya dalam memperbaiki kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. (ssb/aha)